Mutmainah NQ

Kehidupan ini diisi oleh orang hidup. Jika anda merasa masih hidup bertindaklah selayaknya orang hidup.

Selasa, 04 Agustus 2015




Meski masih masa liburan panjang usai Ujian Akhir Semester, namun para mahasiswa aktivis KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) ini tak berkurang semangatnya untuk menyambut 1096 wisudawan dan wisudawati yang diselenggarakan UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo Semarang dengan wisuda sarjana (s.1) ke 67, magister (s.2) ke 34, doktor (s.3) ke 10 dan diploma 3 (d.3) perbankan syari’ah ke 17 periode juli 2015 Tahun akademik 2015/2016 pada Kamis, (30/7) di auditorium kampus 3.
Tak dipungkiri, wisuda ini menyebabkan jalan alur masuk kampus sangat padat dan mengalami kemacetan. Bahkan di dalam kampus pun ramai dan sesak para pedagang yang menjajakan dagangannya dalam acara besar ini. Terlihat juga banyak organisasi ekstra, organisasi daerah maupun UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) membuka stand guna penjemputan wisuda para wisudawan dan wisudawati yang tergabung dalam perkumpulan yang mereka ikuti.
KAMMI adalah salah satu diantaranya yang memanfaatkan momen tersebut. Dengan adanya acara wisuda ini, KAMMI eksis dengan menggelar stand sederhana di belakang gedung G kampus 3. Sebanyak 16 wisudawan dan wisudawati yang bergabung dengan KAMMI resmi diwisuda pada hari itu. Tidak hanya duduk manis menunggu acara wisuda selesai, namun KAMMI membuka stand untuk para orang tua maupun keluarga dari wisudawan sekaligus berwirausaha dengan menjual makanan-makanan ringan.
Jajanan yang mereka tawarkan antara lain tahu campur, siomay bandung, pisang coklat, risol, dan beberapa gorengan. Pasalnya, sebagian besar dari jajanan itu KAMMI membuatnya sendiri dengan bantuan sukarela dari anggotanya. Tak hanya itu, mereka juga menyediakan aksesoris wanita seperti bros dan kaos kaki.
Selain untuk memperkenalkan kepada khalayak ramai tentang eksistensi dan kiprah KAMMI di kampus, organisasi ini juga melatih untuk mengembangkan potensi SDM mahasiswa yang bergabung di KAMMI.
“Masalah untung dan rugi itu belakangan, yang penting kami berusaha maksimal. Yang kami lakukan dan yang kami dapat ini insyaallah akan kembali lagi kepada ummat terkhusus masyarakat sekitar kampus ataupun nanti desa yang kami bina,” jelas Setiyadi, Ketua Umum KAMMI Komisariat UIN Walisongo periode 2015/2016.
Sebelum menemui lelaki berjenggot tipis itu, kami mendapati sedikit keributan yang terjadi di stand KAMMI. Bermula ketika seorang laki-laki membawa tas besar yang berisi dagangan melewati sekat diantara bangku milik KAMMI hingga pisang coklat di atas bangku tersenggol dan jatuh berserakan.
Nggak papa mbak, lagipula bapak yang tadi juga tidak sengaja. Namanya juga buru-buru pulang,” aku lelaki berkulit sawo matang itu.
Disinilah letak kearifan dan salah satu bentuk dakwah KAMMI. Belajar untuk ikhlas dan memaafkan. Hingga wisuda selesai digelar dagangan KAMMI laris terjual.


-MNQ-