Mutmainah NQ

Kehidupan ini diisi oleh orang hidup. Jika anda merasa masih hidup bertindaklah selayaknya orang hidup.

Selasa, 29 September 2015

Mahasiswa adalah kaum terpelajar muda yang berada pada level tertinggi suatu proses pendidikan, dimana pada diri merekalah terdapat sebuah tumpuan harapan rakyat yang sangat besar. Peranan mahasiswa sesungguhya sebagai individu – individu yang berusaha mengubah tradisi, dengan demikian akan terjadi perubahan tradisi yang lebih baik dalam dinamika kehidupan masyarakat.
Perguruan Tinggi sebagai lembaga masyarakat, senantiasa mengembangkan kegiatannya demi kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, Pengabdian Kepada Masyarakat –salah satu elemen dari tri dharma perguruan tinggi– adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat bagi mahasiswa.
Realisasi dharma ketiga dari tridharma perguruan tinggi tersebut dengan sendirinya disesuaikan dengan ciri khas, sifat serta karakteristik bidang ilmu yang dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Aktualisasi pengabdian masyarakat ini pada hakikatnya merupakan suatu aktualisasi pengembangan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan umat manusia. Dalam pengertian inilah maka aktualisasi kegiatan pengabdian masyarakat, sebenarnya merupakan suatu aktualisasi kegiatan masyarakat ilmiah perguruan tinggi yang dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan dan kemanusiaan.
Pendidikan dan penelitian yang dilakukan mahasiswa tidak akan memiliki guna yang signifikan apabila tidak diterapkan kepada masyarakat secara langsung. Penelitian-penelitian yang berkembang diperguruan tinggi seharusnya mempunyai manfaat yang konkrit dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat secara umum.
Mahasiswa berperan sebagai penghubung antara masyarakat dengan pemerintah. Mahasiswa adalah yang paling dekat dengan rakyat dan memahami secara jelas kondisi masyarakat tersebut. Disini mahasiswa berperan untuk membela kepentingan masyarakat, mahasiswa memiliki ilmu tentang permasalahan yang ada.
Pada dasarnya, pengabdian masyarakat bertujuan membantu masyarakat agar mau dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan kata lain, pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa melalui berbagai aktivitasnya harus mampu menghasilkan output berupa masyarakat yang lebih mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.
Lagi-lagi peran mahasiswa dalam hal ini sangat diperlukan, karena tidak lain tidak bukan mahasiswa yang nantinya akan kembali ke masyarakat. Jika mahasiswa sejak awal sudah melakukan hal ini, nantinya mahasiswa tidak akan merasa asing lagi dengan keadaan masyarakat sekitar, karena merasa perlu menyesuaikan diri kembali.
Asumsinya jika aktualisasi peran mahasiswa belum mampu jujur, semangat, ulet dan tanggap terhadap permasalahan sosial maka gagallah apa yang dicita-citakan oleh tri dharma perguruan tinggi. Semoga mahasiswa mampu memenuhi semuanya dengan membentuk fungsional yang sungguh-sungguh dalam mengaktualisasikan peran di alinea kehidupan. Kalau itu sebagai konsekuensi, niscaya mahasiswa akan mumpuni menjadi mahasiswa prestasi.

*Sebagai bahan yang didiskusikan pada Rabu, 30 September 2015.

-MNQ-

Senin, 21 September 2015

Oleh: Muthmainah NQ



Tidak dapat dipungkiri, Indonesia kembali mengalami masa sulit dengan melemahnya rupiah terhadap dollar. Perlambatan ekonomi semakin jelas dan nyata di depan mata. Pemanfaatan sumber daya alam yang kurang maksimal tidak diimbangi dengan kuantitas sumber daya manusia yang ada  di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, perkembangan dan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia semakin banyak. Menurut kompas yang dimuat pada 1 Agustus 2015, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus pada tahun 2020 sampai 2030. Bonus ini adalah Bonus Demografi yang mana usia produktif lebih besar dibanding usia tidak produktif. Usia tidak produktif yakni dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun.
Mengingat hal tersebut, perlu adanya revisi pemikiran terhadap usia produktif terutama didominasi oleh pemuda yang didaulat sebagai tulang punggung negara. Penanaman pendidikan harus diberikan sejak dini mulai dari keluarga. Dimana pendidikan itu akan terpatri dalam mindset anak bahwasanya pemuda menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah bangsa, tentu dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan. Selain penanaman sejak dalam asuhan keluarga, perlu juga ketika masih belum menginjak usia produktif anak-anak diberikan pelatihan dasar diantaranya melatih kreatifitas, gaya kepemimpinan dan pola pikir anak yang efektif guna persiapan menghadapi masa muda yang penuh dengan ketidakwajaran sosial.
Maka disini sangat menarik sekali, penulis mengambil sub tema pada bagian sosial budaya untuk mengkaji  secara mendalam terkait kiprah pemuda. Diawali dari pergaulan dan pergulatan sosial budaya yang berada di sekitar maupun opini publik yang berkembang pada masyarakat guna mengoptimalkan peran pemuda secara masif adanya Bonus Demografi mendatang.
Selain pola pendidikan dini, potensi pemuda Indonesia harus ditempa dengan melihat gejala-gejala yang ada dalam masyarakat sehingga mampu menganalisa secara tepat dan akurat fenomena sosial yang terjadi. Salah satunya dengan membuat kerangka pemikiran pengembangan yakni diawali dengan memahami latar belakang fenomena itu terjadi dan sebab asal mula suatu gejala yang timbul.  Satu hal yang paling mendasar dan perlu digaris bawahi adalah perlunya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan bentuk dan formasi yang telah dimodifikasi sehingga para pemuda ini mempunyai ketrampilan yang berkualitas dan mampu menyelesaikan kerancuan sosial dengan revisi kerangka pengembangan pola pikir menuju usia produktif yang mapan.

Sangat disayangkan sekali, apabila Bonus Demografi ini terlewatkan begitu saja tanpa memanfaatkan momen berharga untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Presiden Joko Widodo menyebut Bonus Demografi ini ibarat pedang bermata dua. Dengan arahan langsung dari Presiden tersebut diharapkan Indonesia siap menghadapi Bonus Demografi. Dimana bonus ini merupakan berkah bagi bumi pertiwi sehingga tidak menjadikan musibah yang semakin parah. Pun gerakan revolusi mental bagi pemuda harus digalakkan secara sistemik sehingga masa mendatang siap untuk dipanen dan menjadikan Indonesia negara yang maju di kancah internasional.
Oleh: Muthmainah NQ (Ketua Dept. Kastrat)


Siapa yang tidak kenal dengan Kota Semarang? Kota sebagai ibukota dan jantungnya Provinsi Jawa Tengah, sebagai poros utama pun sebagai cerminan provinsi yang terletak di Pulau Jawa ini. Kota dengan penuh julukan, keistimewaan dan sejuta pariwisata. Mulai dari kota pahlawan, kota atlas, kota perjuangan, kota lumpia, kota jamu, venice van java, the port of java, beauty of asia, sampai little netherland. Icon utama Semarang memamerkan pesona Tugu Muda sebagai monumen bersejarah ditemani dengan megahnya Lawang Sewu.
Semarang termasuk kota metropolitan di Indonesia sekaligus menjadi kota terbesar kelima setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Dengan segala keindahan dan bangunan bersejarah yang melimpah, Semarang menjadi kota primadona. Tak terlepas dari itu semua. Semarang juga memiliki sederet bala bagi masyarakatnya. Mulai dari banjir, rob, sampah, abrasi pantai, pencemaran air, pencemaran udara, bahkan longsor. Ya memang tidak kesemuanya itu lantas serta merta menyalahkan kehendak Tuhan. Kalau manusia tidak berulah, musibah itu tak terjadi.
Beberapa kurun waktu yang lalu Soemarmo yang pernah menjabat sebagai walikota Semarang ketika itu, mencanangkan program 3S “Saatnya Semarang Setara”. Tidak ada yang salah saya kira. Namun jika ditelaah lebih lanjut, sepertinya konotasi kalimat itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa Semarang belum setara dengan kota-kota metropolitan lainnya.
Mewujudkan Semarang Atlas dengan slogan Semarang Setara diharapkan dapat mencapai target visi Semarang dengan cepat. Atlas merupakan singkatan dari aman, tertib, lancar, asri dan sehat. Kelima kata itu bermakna mendalam. Aman yang berarti bebas dari tekanan dan gangguan keamanan, ketertiban, dan ketentraman. Tertib, kehidupan yang tertib di segala bidang. Lancar, dalam hal pelayanan yang mudah termasuk kelancaran lalu lintas. Asri, lingkungan yang bersih, indah dan nyaman. Sehat, tercapainya kehidupan masyarakat sehat jasmani dan rohani. Cita-cita mulia yang pantas diperjuangkan.
Seperti yang diketahui bersama, regulasi pemerintahan baik aturan maupun kebijakan setiap pergantian pemimpin maka disitulah ganti pula apa yang dibawanya saat kampanye. Menurut hemat saya, ini sebuah kebiasaan yang buruk walaupun hanya dalam ranah kota. Apalagi jika semua unsur dan lapisan birokrasi Indonesia demikian adanya dalam memaknai suksesi, saya rasa itu adalah sebuah musibah yang besar.
Mengingat urgensi dari pembangunan untuk Semarang begitu penting dan mendesak, setidaknya sejenak melupakan jabatan dan kepentingan pribadi yang hanya membuat murka rakyat. Bersama-sama dan gotong royong bahu-membahu melakukan pengabdian dengan bantuan masyarakat. Sejak dini semangat kebersamaan dari semua lini memang harus dilatih dan dibiasakan. Mengatasi dari sebuah permasalahan dengan kesadaran bersama tanpa harus menyalahkan satu sama lain.
Terdapat hajatan besar di Semarang tanggal 9 Desember 2015 nanti tepatnya. Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota. Tidak hanya di Semarang namun serentak seluruh Indonesia, terkecuali beberapa daerah yang ditunda pemilihannya karena tidak memenuhi syarat untuk itu. Pemilu ini menjadi kesempatan yang “haram” hukumnya jika hanya dibiarkan berlalu. Sebagai masyarakat yang “melek” politik setidaknya dalam rangka bentuk partisipasi menyumbangkan suara untuk perubahan kota atau kabupaten masing-masing terkhusus Semarang menuju  arah yang lebih baik tepat guna mewujudkan Kota Atlas.
Secara resmi, pasangan Soemarmo-Zuber Syafawi nomor urut 1, Hendrar Prihadi-Ita nomor urut 2, dan Sigit Ibnugroho-Bagus nomor urut 3. Masing-masing telah mendeklarasikan visi dan misi untuk Semarang. Saran saya, bijak dan teliti dalam memilih agar langkah pertama untuk menentukan pilihan.
Siapapun pilihan Anda, siapapun yang kelak terpilih semoga menjadikan Semarang yang lebih baik dan mewujudkan cita-cita bersama menyambut Semarang Atlas Setara.


-MNQ-

Selasa, 04 Agustus 2015




Meski masih masa liburan panjang usai Ujian Akhir Semester, namun para mahasiswa aktivis KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) ini tak berkurang semangatnya untuk menyambut 1096 wisudawan dan wisudawati yang diselenggarakan UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo Semarang dengan wisuda sarjana (s.1) ke 67, magister (s.2) ke 34, doktor (s.3) ke 10 dan diploma 3 (d.3) perbankan syari’ah ke 17 periode juli 2015 Tahun akademik 2015/2016 pada Kamis, (30/7) di auditorium kampus 3.
Tak dipungkiri, wisuda ini menyebabkan jalan alur masuk kampus sangat padat dan mengalami kemacetan. Bahkan di dalam kampus pun ramai dan sesak para pedagang yang menjajakan dagangannya dalam acara besar ini. Terlihat juga banyak organisasi ekstra, organisasi daerah maupun UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) membuka stand guna penjemputan wisuda para wisudawan dan wisudawati yang tergabung dalam perkumpulan yang mereka ikuti.
KAMMI adalah salah satu diantaranya yang memanfaatkan momen tersebut. Dengan adanya acara wisuda ini, KAMMI eksis dengan menggelar stand sederhana di belakang gedung G kampus 3. Sebanyak 16 wisudawan dan wisudawati yang bergabung dengan KAMMI resmi diwisuda pada hari itu. Tidak hanya duduk manis menunggu acara wisuda selesai, namun KAMMI membuka stand untuk para orang tua maupun keluarga dari wisudawan sekaligus berwirausaha dengan menjual makanan-makanan ringan.
Jajanan yang mereka tawarkan antara lain tahu campur, siomay bandung, pisang coklat, risol, dan beberapa gorengan. Pasalnya, sebagian besar dari jajanan itu KAMMI membuatnya sendiri dengan bantuan sukarela dari anggotanya. Tak hanya itu, mereka juga menyediakan aksesoris wanita seperti bros dan kaos kaki.
Selain untuk memperkenalkan kepada khalayak ramai tentang eksistensi dan kiprah KAMMI di kampus, organisasi ini juga melatih untuk mengembangkan potensi SDM mahasiswa yang bergabung di KAMMI.
“Masalah untung dan rugi itu belakangan, yang penting kami berusaha maksimal. Yang kami lakukan dan yang kami dapat ini insyaallah akan kembali lagi kepada ummat terkhusus masyarakat sekitar kampus ataupun nanti desa yang kami bina,” jelas Setiyadi, Ketua Umum KAMMI Komisariat UIN Walisongo periode 2015/2016.
Sebelum menemui lelaki berjenggot tipis itu, kami mendapati sedikit keributan yang terjadi di stand KAMMI. Bermula ketika seorang laki-laki membawa tas besar yang berisi dagangan melewati sekat diantara bangku milik KAMMI hingga pisang coklat di atas bangku tersenggol dan jatuh berserakan.
Nggak papa mbak, lagipula bapak yang tadi juga tidak sengaja. Namanya juga buru-buru pulang,” aku lelaki berkulit sawo matang itu.
Disinilah letak kearifan dan salah satu bentuk dakwah KAMMI. Belajar untuk ikhlas dan memaafkan. Hingga wisuda selesai digelar dagangan KAMMI laris terjual.


-MNQ-

Senin, 22 Juni 2015

Belum lama  terdengar, pemblokiran website-website Islam ramai dibicarakan. Sebagai seorang muslim yang militan, tentu hal itu akan menyinggung perasaan dan menyentuh nurani. Kita telah melihat kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dalam menyikapi isu terkait ISIS (Iraq Syria Islamic State). Hal ini tentu menjadi sebuah momok bagi beberapa kalangan muslim yang melakukan syi’ar dakwah dengan menggunakan media-media massa (sosial media, website resmi-red).
Padahal, dewasa ini banyak masyarakat yang mengesampingkan nilai-nilai Islam dalam setiap kehidupan. Karena tuntutan duniawi yang seyogyanya melalaikan manusia pada syari’at yang kaffah. Pun secara implisit masyarakat menafikan syari’at itu. Kita mengetahui akan hal bahwasanya masyarakat awam haus akan ilmu dan nilai-nilai Islam. Ketika mereka dihadapkan dengan suatu permasalahan yang kontemporer, kemudian mereka secara pragmatis seolah memahami persoalan tersebut dengan ijtihad pribadi. Hal ini tentu sangat berbahaya. Bahaya bagi dirinya, lingkungan, bahkan negara.
Maka dari itu, perlu ada bimbingan dan tuntunan dari pemuka agama yang seharusnya dan semestinya memberikan pelayanan tersebut kepada masyarakat awam ketika membutuhkan jawaban. Disaat yang seperti inilah kemudian Islam memberikan sebuah tawaran dalam menghadapi problematika hidup dan perkembangan dakwah  Islam.
Melalui media massa, kita bisa berkomunikasi secara maya dengan masyarakat. Perlahan dan terarah namun pasti, ketika menyampaikan nilai-nilai Islam tersebut. Dengan santun dan sesuai norma yang ada, tentu masyarakat akan menerima dengan baik dan membuka diri dengan adanya dakwah ini (Islam yang kaffah-red). Inilah yang dimaksud dengan rekayasa dakwah dengan melakukan pendekatan secara masif melalui media massa kepada masyarakat.

Dengan sedikit suntingan.

Tulisan ini yang saya ajukan pada saat Seleksi Training Jurnalistik & Menulis yang diselenggarakan oleh MuslimDaily.net dalam rangka #KembaliKeMediaIslam di Surakarta. Hanya 15 peserta yang diambil dari ratusan pendaftar, dan alhamdulillah saya adalah salah satunya.

Senin, 26 Mei 2014

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat adalah sebuah jargon yang biasa didengar perihal demokrasi. Jika berbicara lebih jauh mengenai demokrasi, sejenak terlintas dalam benak. Apakah Indonesia sudah menerapkan demokrasi dengan benar? Bagaimana dengan pilpres yang ada, apakah sudah memenuhi standar demokrasi (demokratis)? Perlu kita kaji lebih mendalam mengenai keterkaitan ini.
Memang penuh pertanyaan dan kajian yang perlu untuk dianalisis. Namun, dalam pembahasan kali ini. Mari kita sorot lebih mendalam mengenai pilpres yang mendatang. Dimulai dari teknik dan strategi yang mereka (read-capres) gunakan dalam hajatan besar Pemilihan Presiden. Masing-masing kandidat mempunyai cara tersendiri dalam berpolitik. Tak ketinggalan para pendukung dan relawan pun juga tak henti-hentinya melakukan kampanye hitam. Saling menjatuhkan, saling menjelekkan, saling membuka aib. Ini cara yang licik jika boleh disebut.
Teknik yang baik dalam berkampanye, kandidat bisa melakukan sosialisasi atau sejenisnya yang bisa membawa efek yaitu semakin dikenalnya dikalangan masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan Jokowi yang diusung dari PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, dan Golkar ini dengan strateginya yang sudah terkenal, yakni blusukan. Begitu pula halnya dengan Prabowo yang lebih mengedepankan kampanye turun langsung ke rakyat untuk pemenangan pilpres. Prabowo juga menggunakan strategi perang. Strategi perang yang dimaksud adalah ungkapan penyampaian visi misi yang dilakukan melalui jalur udara dan darat layaknya serangan yang diluncurkan tentara dalam menghadapi perang. Jalur darat yaitu dengan berkampanye di daerah-daerah di seluruh Indonesia yang telah menjadi target, sedangkan jalur udara yaitu melalui media. Ini adalah strategi yang bagus yang terorganisir.
Prabowo sendiri dari Gerindra yang telah memperoleh suara 11,75% mendapat dukungan dari beberapa partai yang mayoritas partai islam. Diantaranya PKS, PPP, PAN, PBB dan hanya Golkar saja yang bukan partai islam. Golkar terpecah menjadi dua kubu. Satu memihak Jokowi, dan satu kubu memihak Prabowo. Sedangkan Demokrat pada pemilihan presiden kali ini hanya menjadi penonton saja. Koalisi pendukung Prabowo dan Hatta disebut-sebut koalisi tenda besar. Namun demikian, menurut Hatta, hal itu kurang tepat jika disebut koalisi. Lebih tepat disebut partai pengusung dan pendukung.

Dalam suasana yang genting seperti ini seharusnya media yang semakin merambah luas dalam publik, selayaknya mempublikasikan prosedure dan sosialisasi terkait pemilihan presiden. Namun pada kenyataannya, bukan demikian. Yang menjadi topik utama dalam stasiun televisi adalah hiburan semata.

Minggu, 23 Desember 2012


Berikut saya berikan 10 panduan untuk menemukan kembali hasrat terdalam Anda dan mengusahakannya jadi kenyataan :

1. Melatih Peduli Diri Yang Ekstrim
Yang pertama dan langkah penting untuk menemukan impian terdalam dalam hidup Anda, adalah perhatian yang luar biasa bagus pada diri sendiri! Saat Anda mati rasa dan satu-satunya cara yang membuat Anda senang adalah meratapi diri, hasrat Anda akan turut tenggelam, bahkan tanpa Anda menyadarainya. Jadi mulailah meperhatikan diri sendiri sebaik-baiknya. Apa aktivitas pemeliharaan diri sehari-hari yang dapat Anda lakukan? Nikmatilah itu.

2. Dengarkan Isyarat Tubuh
Apa Anda mengetahui saat tubuh Anda berkata ‘Tidak’? Sebagian besar dari kita melakukan pekerjaan dan tak bisa mendapat kesenangan lantaran tubuh kita berkata ‘Tidak’. Kerap kali kita merasa mual, sakit kepala, sakit perut, otot leher yang tegang. Segala ketegangan dan rasa sakit! Sulit bagi tubuh kita untuk berpura-pura. Itulah sebabnya deteksi kebohongan itu sangat nyata. Jadi jika Anda ingin mempercayai hasrat Anda dengarkan apa kata tubuh Anda. Dengarkan saat itu berkata ‘Ya’. Lihat energi berlebih (rasa takut juga termasuk), kesenangan dan kegembiraan.

3. Jelajahi Hasrat Anda
Hasrat adalah sebuah perasaan, jadi perhatikanlah. Subyek , aktivitas, majalah atau topik apa yang paling Anda minati? Bersenang-senanglah dengan itu. Buat daftar tentang apa yang benar-benar mearik perhatian Anda dan lihat temanya. Sekarang mulai jelajahi hasarat terkuat Anda.

4. Biarkan Diri Anda Bermimpi
Saat kita beranjak dewasa, seringkali kita berhenti bermimpi dan memilih untuk lebih realistis. Masalahnya kita jadi kehilangan jalur dari apa yang benar-benar kita minati. Jadi, kini mulailah membangkitkan kembali mimpi-mimpi liar Anda dan lakukan dengan sebebas mungkin. Lihat kembali setiap wilayah dalam kehidupan Anda dan tulisakan gagasan yang datang dari visi-visi dari wilayah yang benar-benar Anda minati.

5. Lihat Impian Yang Menghantui Anda
Apakah Anda pernah memiliki sebuah impian yang terus menghantui Anda? Apakah Anda pernah mengatakan sesuatu seperti, ‘Aku akan senang sekali jika bisa memulai bisnisku sendiri.’ Atau ‘Suatu hari aku akan mengubah hobi ini menjadi karir.’ Beri perhatian lebih dalam pada impian-impian ‘yang melekat’ ini. Kerap kali kita menemukan pemenuhan impian hanya dengan cara sederhana, hanya perlu melihat kembali melihat ke belakang, dan menemukan impian apa yang terus menerus mengusik hati kecil Anda.

6. Perluas Visi Anda
Sebagian besar dari kita memiliki visi kecil yang tersimpan untuk kehidupan kita. Kita merasa takut untuk meraih sesuatu yang lebih besar. Apakah itu cukup memiliki nilai? Dapatkah kita melakukannya? Pasti! Ini saatnya berkembang dan memperluas visi itu! Temukan hadiah apa yang dapat Anda berikan untuk orang lain. Putuskan apa yang benar-benar penting untuk disempurnakan. Desain kehidupan hasrat Anda dan buat langkah untuk mewujudkannya. Sebuah visi akan menjadi nyata hanya jika kita mengambil tindakan untuk mewujudkannya!

7. Temukan Sisi Jenius Anda
Kita semua diberkati dengan kekuatan dan bakat. Ini merupakan hadiah luar biasa untuk sepanjang hidup kita. Kita seringkali melewatkannya hanya karena itu begitu mudah untuk kita lakukan. Saat kita sudah biasa dan maka itu berarti sedang menjalankan ‘level jenius’ yang kita miliki. Atasi kelemahan dan Anda akan jadi kompeten. Tapi lebih penting lagi, kembangkan berkat sisi unik Anda dan Anda membuat Anda jadi jenius.

8.Bersihkan Kepercayaan Yang Tersumbat
Seringkali kita berhenti menciptakan hasrat hidup kita dengan ‘menyumbat keyakinan’. Dan sejatinya, itu juga telah menyumbat kehidupan impian kita. Keyakinan yang kita miliki datang dari pengalaman di masa lalu, orang tua kita, guru, teman-teman yang mangatakan kalau kita seharusnya berbuat sesuatu. Ini saatnya untuk melihat kembali semua itu dan harga yang telah kita bayar untuk meyakini hal itu. Hapus semua yang mengahambat keyakinan! Dan mulai meyakininya untuk memberi nafas kehidupan pada impian Anda.

9. Buat Rencana
Semua impian di dunia tak akan mengubah kehidupan tanpa adanya usaha. Ketika Anda memiliki sebuah gagasan tentang pekerjaan apa yang benar-benar Anda harapkan, mulailah mengambil langkah pertama. Buat sebuah rencana yang akan membantu Anda menjelajahi gagasan itu. Sungguh menakjubkan mengetahui seberapa banyak pintu yang akan terbuka saat Anda mulai membuat rencana dan bertindak!

10. Rayakan Kesuksesan Anda
Perayaan merupakan hal yang paling penting! Mulai dengan perayaan di setiap langkah kecil dalam mewujudkan impian Anda. Kenapa? Pertama, karena ini menyenangkan! Kedua, merayakan setiap kesuksesan kecil membantu Anda untuk tetap fokus pada kesuksesan dan mempertahankan motivasi Anda untuk terus bergerak maju.